mengembangkan segala potensi

 Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:  mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-bangannya, mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana
pencapaian tujuan tersebut,  memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah:
    Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
    Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
    Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
    Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
    Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
    Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
    Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :

    Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
    Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
    Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
    Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah
    Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
    Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
    Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
    Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
    Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.     Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

0 comments:

Saturday, November 26, 2011

mengembangkan segala potensi

 Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:  mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-bangannya, mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana
pencapaian tujuan tersebut,  memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah:
    Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
    Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
    Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
    Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
    Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
    Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
    Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :

    Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
    Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
    Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
    Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah
    Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
    Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
    Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
    Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
    Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.     Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

No comments: