tujuan Fisiologis

Tujuan Pelayanan Konseling Perorangan


Gibson, Mitchell & Basile (dalam Gibson & Mitchell, 1995:142) menyebutkan tujuan konseling perorangan sebagai berikut:
Tujuan perkembangan: tujuan-tujuan pembangunan adalah mereka dimana klien asissted dalam pertemuan atau memajukan dia atau nya

mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan manusia (yang secara sosial, pribadi, emosional, kognitif, kesehatan fisik, dan
sebagainya); tujuan Pencegahan: pencegahan tujuan di mana konselor membantu klien avodi beberapa hasil undesire;

Peningkatan tujuan: jika klien memiliki keterampilan dan kemampuan khusus, peningkatan berarti mereka dapat diidentifikasi dan / atau dikembangkan lebih lanjut melalui assistancte dari konselor; Remedial tujuan: remediasi melibatkan membantu klien untuk mengatasi dan / atau mengobati suatu perkembangan yang tidak diinginkan; tujuan eksplorasi: eksplorasi merupakan tujuan sesuai dengan memeriksa pilihan, pengujian keterampilan, dan mencoba kegiatan baru dan berbeda, lingkungan, hubungan, dan seterusnya;
Penguatan tujuan: penguatan digunakan dalam contoh-contoh di mana klien membutuhkan bantuan dalam mengakui bahwa apa yang mereka melakukan, berpikir, dan / atau perasaan apa-apa; tujuan Kognitif: kognisi melibatkan memperoleh fondasi dasar pembelajaran dan
keterampilan kognitif; tujuan Fisiologis: fisiologi melibatkan memperoleh pemahaman dasar dan kebiasaan untuk kesehatan yang baik;
Tujuan Psikologis: psikologi membantu dalam mengembangkan keterampilan interaksi yang baik pembelajaran sosial kontrol emosional, mengembangkan konsep diri yang positif, dan seterusnya.Berdasarkan pendapat Gibson, Mitchell & Basile dapat disimpulkan ada sembilan tujuan dari konseling perorangan yakni:
Tujuan perkembangan yakni klien dibantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya serta mengantisipasi
hal-hal yang akan terjadi pada proses tersebut (seperti perkembangan kehidupan sosial, pribadi, emosional, kognitif, fisik
dan sebagainya).
Tujuan pencegahan yakni konselor membantu klien menghindari hasil-hasil yang tidak diinginkan.
Tujuan peningkatan yakni klien dibantu oleh konselor untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan.
Tujuan perbaikan yakni klien dibantu mengatasi dan/atau menghilangkan perkembangan yang tidak diinginkan.
Tujuan penyelidikan yakni menguji kelayakan tujuan untuk memeriksa pilihan-pilihan, pengetesan keterampilan, dan
mencoba aktivitas baru dan berbeda dan sebagainya.
Tujuan penguatan yakni membantu klien untuk menyadari apa yang dilakukan, difikirkan dan dirasakan sudah baik.
Tujuan kognitif yakni menghasilkan fondasi dasar pembelajaran dan keterampilan kognitif.
Tujuan fisiologis yakni menghasilkan pemahaman dasar dan kebiasaan untuk hidup sehat.
Tujuan psikologis yakni membantu mengembangkan keterampilan sosial yang baik, belajar mengontrol emosi,
mengembangkan konsep diri positif dan sebagainya.

Prayitno (2004:4) menyatakan bahwa tujuan umum layanan konseling perorangan adalah pengentasan masalah klien dan hal ini termasuk ke dalam fungsi pengentasan. Lebih lanjut Prayitno mengemukakan tujuan khusus konseling kedalam 5 hal yakni fungsi pemahaman, fungsi pengentasan, fungsi pengembangan/pemeliharaan, fungsi pencegahandan fungsi advokasi.
Fungsi pemahaman akan diperoleh klien saat klien memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam dan
komprehensif serta positif dan dinamis. Fungsi pengentasan mengarahkan klien kepada pengembangan persepsi, sikap dan kegiatan demi terentaskannya masalah klien berdasarkan pemahaman yang diperoleh klien. Fungsi pengembangan/pemeliharaan merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan masalah klien. Fungsi pencegahan akan mencegah menjalarnya masalah yang sedang dialami klien dan mencegah masalah-masalah baru yang mungkin timbul. Sedangkan fungsi advokasi akan menangani sasaran yang bersifat advokasi jika klien mengalami pelanggaran hak-hak. Kelima fungsi konseling tersebut secara langsung mengarah kepada dipenuhinya kualitas untuk perikehidupan sehari-hari yang efektif (effective daily living).
Berdasarkan tujuan konseling perorangan yang telah dikemukakan, klien diharapkan akan menjadi individu yang mandiri dengan ciri-ciri: 
(1) mengenal diri dan lingkungan secara tepat dan objektif, 
(2) menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,
(3) mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, 
(4) mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil dan 
(5) mampu mengaktualisasikan diri secara optimal.

0 comments:

Monday, August 1, 2011

tujuan Fisiologis

Tujuan Pelayanan Konseling Perorangan


Gibson, Mitchell & Basile (dalam Gibson & Mitchell, 1995:142) menyebutkan tujuan konseling perorangan sebagai berikut:
Tujuan perkembangan: tujuan-tujuan pembangunan adalah mereka dimana klien asissted dalam pertemuan atau memajukan dia atau nya

mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan manusia (yang secara sosial, pribadi, emosional, kognitif, kesehatan fisik, dan
sebagainya); tujuan Pencegahan: pencegahan tujuan di mana konselor membantu klien avodi beberapa hasil undesire;

Peningkatan tujuan: jika klien memiliki keterampilan dan kemampuan khusus, peningkatan berarti mereka dapat diidentifikasi dan / atau dikembangkan lebih lanjut melalui assistancte dari konselor; Remedial tujuan: remediasi melibatkan membantu klien untuk mengatasi dan / atau mengobati suatu perkembangan yang tidak diinginkan; tujuan eksplorasi: eksplorasi merupakan tujuan sesuai dengan memeriksa pilihan, pengujian keterampilan, dan mencoba kegiatan baru dan berbeda, lingkungan, hubungan, dan seterusnya;
Penguatan tujuan: penguatan digunakan dalam contoh-contoh di mana klien membutuhkan bantuan dalam mengakui bahwa apa yang mereka melakukan, berpikir, dan / atau perasaan apa-apa; tujuan Kognitif: kognisi melibatkan memperoleh fondasi dasar pembelajaran dan
keterampilan kognitif; tujuan Fisiologis: fisiologi melibatkan memperoleh pemahaman dasar dan kebiasaan untuk kesehatan yang baik;
Tujuan Psikologis: psikologi membantu dalam mengembangkan keterampilan interaksi yang baik pembelajaran sosial kontrol emosional, mengembangkan konsep diri yang positif, dan seterusnya.Berdasarkan pendapat Gibson, Mitchell & Basile dapat disimpulkan ada sembilan tujuan dari konseling perorangan yakni:
Tujuan perkembangan yakni klien dibantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya serta mengantisipasi
hal-hal yang akan terjadi pada proses tersebut (seperti perkembangan kehidupan sosial, pribadi, emosional, kognitif, fisik
dan sebagainya).
Tujuan pencegahan yakni konselor membantu klien menghindari hasil-hasil yang tidak diinginkan.
Tujuan peningkatan yakni klien dibantu oleh konselor untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan.
Tujuan perbaikan yakni klien dibantu mengatasi dan/atau menghilangkan perkembangan yang tidak diinginkan.
Tujuan penyelidikan yakni menguji kelayakan tujuan untuk memeriksa pilihan-pilihan, pengetesan keterampilan, dan
mencoba aktivitas baru dan berbeda dan sebagainya.
Tujuan penguatan yakni membantu klien untuk menyadari apa yang dilakukan, difikirkan dan dirasakan sudah baik.
Tujuan kognitif yakni menghasilkan fondasi dasar pembelajaran dan keterampilan kognitif.
Tujuan fisiologis yakni menghasilkan pemahaman dasar dan kebiasaan untuk hidup sehat.
Tujuan psikologis yakni membantu mengembangkan keterampilan sosial yang baik, belajar mengontrol emosi,
mengembangkan konsep diri positif dan sebagainya.

Prayitno (2004:4) menyatakan bahwa tujuan umum layanan konseling perorangan adalah pengentasan masalah klien dan hal ini termasuk ke dalam fungsi pengentasan. Lebih lanjut Prayitno mengemukakan tujuan khusus konseling kedalam 5 hal yakni fungsi pemahaman, fungsi pengentasan, fungsi pengembangan/pemeliharaan, fungsi pencegahandan fungsi advokasi.
Fungsi pemahaman akan diperoleh klien saat klien memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam dan
komprehensif serta positif dan dinamis. Fungsi pengentasan mengarahkan klien kepada pengembangan persepsi, sikap dan kegiatan demi terentaskannya masalah klien berdasarkan pemahaman yang diperoleh klien. Fungsi pengembangan/pemeliharaan merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan masalah klien. Fungsi pencegahan akan mencegah menjalarnya masalah yang sedang dialami klien dan mencegah masalah-masalah baru yang mungkin timbul. Sedangkan fungsi advokasi akan menangani sasaran yang bersifat advokasi jika klien mengalami pelanggaran hak-hak. Kelima fungsi konseling tersebut secara langsung mengarah kepada dipenuhinya kualitas untuk perikehidupan sehari-hari yang efektif (effective daily living).
Berdasarkan tujuan konseling perorangan yang telah dikemukakan, klien diharapkan akan menjadi individu yang mandiri dengan ciri-ciri: 
(1) mengenal diri dan lingkungan secara tepat dan objektif, 
(2) menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,
(3) mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, 
(4) mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil dan 
(5) mampu mengaktualisasikan diri secara optimal.

No comments: