Kehidupan ideal terwujudkan dengan KES


Konseling untuk Menjadi Pribadi yang Mandiri, Sukses

Secara lebih spesifik, pelayanan konseling tertuju kepada kondisi pribadi yang mandiri, sukses, dan berkehidupan efektif dalam kesehariannya. Kondisi-kondisi yang dimaksudkan itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan melalui pengembangan yang terarah, yaitu melalui pendidikan yang di dalamnya terdapat pelayanan konseling. Di samping itu,

pelayanan konseling sering kali dibutuhkan secara khusus untuk memperkuat atau bahkan merehabilitasi kondisi kemandirian, kesuksesan dan kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T). Mandiri dan Sukses Kemandirian merupakan kondisi pribadi yang telah mampu memperkembangkan pancadaya kemanusiaan bagi tegaknya hakikat manusia pada dirinya sendiri dalam bingkai dimensi kemanusiaan. Pancadaya, yaitu daya takwa, cipta, rasa, karsa dan karya telah berkembang dan terwujudkan sedemikian rupa sehingga ia menjadi individu yang menjunjung hakikat kemanusiaan (yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memanfaatkan kemampuan diri secara optimal, bermoral tinggi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam status dan kedudukannya, serta menepati kewajiban dan hak dasar diri sendiri dan orang lain), yang kesemuanya itu terlaksana dalam bingkai dimensi kemanusiaan (yaitu yang mendukung dan mengutamakan teraktualisasikannya kebenaran dan keluhuran, potensi diri dan adanya perbedaan dengan orang lain, komunikasi dan kebersamaan nilai dan moral, yang kesemuanya itu dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).
Untuk dapat menjadi mandiri dalam kondisi sebagaimana digambarkan di atas seseorang perlu:
- Memahami dan menerima diri sendiri secara objektif, poisitif da dinamis.4)
- Memahami dan menerima lingkungan secara objektif, positif, dan dinamis
- Mampu mengambil keputusan
- Mengarahkan diri
- Mewujudkan diri
Pribadi yang mandiri itu memiliki rasa percaya diri yang kuat dan akan mampu mengembangkan diri untuk meraih
sukses dalam kehidupannya. Untuk sukses, individu perlu mengaktifkan lima kunci berikut:
- Berkompetensi
- Berusaha
- Berdoa
- Bersyukur/ikhlas
- Konsisten
KES dan KES-T
Individu yang mandiri dan sukses dalam berkehidupan kesehariannya dapat menampilkan perilaku yang efektif untuk sebagian besar (diharapkan semua) sisi kehidupannya. Itulah yang dinamakan kehidupan efektif sehari-hari (KES), dari bangun tidur (di pagi hari), beraktivitas seharian, sampai dengan tidur lagi (di malam hari). Perilaku tidur itupun termasuk ke dalam KES. Perilaku KES itu mengandung di dalamnya:
- Tujuan
- Kompetensi
- Hasil
- Nilai dan moral
- Konteks
yang serasi, selaras dan seimbang dengan 15 unsur yang ada di dalam harkat dan martabat manusia (HMM)
Unsur-unsur HMM yaitu terdiri dari tiga komponen HMM yaitu sebagai berikut :
Hakikat Kemanusiaan, bahwa manusia sebagai makhluk yang:
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Paling sempurna dalam penciptaannya
- Paling tinggi derajatnya
- Khalifah di muka bumi
- Penyandang HAM
Dimensi Kemanusiaan :
- Dimensi kefitrahan : kesucian dan keluhuran
- Dimensi Keindividualan : potensi dan perbedaan
- Dimensi Kesosialan : komunikasi dan kebersamaan
- Dimensi Kesusilaan : nilai dan moral
- Dimensi Keberagamaan : iman dan takwa
Pancadaya Kemanusiaan :
- Daya Takwa
- Daya Cipta
- Daya Rasa
- Daya Karsa
- Daya Karya
Kehidupan ideal terwujudkan dengan KES sepenuhnya untuk mencapai kondisi kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kondisi ideal seperti itu tidak dengan sendirinya dapat tercapai, tanpa usaha dari manusia itu sendiri (baik dalam kategori individu maupun kelompok). Memang demikianlah ketetapan dari Sang Maha Pencipta. Kehidupan yang baik harus diupayakan. Kesejahteraan dan kebahagiaan harus diperjuangkan. Demikian pun sorga; harus diperjuangkan. Jika usaha atau perjuangan itu lemah atau tidak memadai, hasilnya adalah kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T), dengan ciri utama:
- Terhambat/terlambat/terhalang
- Terancam/tertindas
- Terugikan/terabaikan
- Terlanjur/terlalu
- Ternoda/terhina
yang semuanya itu adalah anti sejahtera, anti bahagia, dan anti sorga.
Uraian di atas memberikan arahan komprehensif tentang ke mana pelayanan konseling ditujukan, yaitu ke arah pribadi yang mandiri dan sukses demi terwujudnya kehidupan penuh KES dan terhindar dari KES-T. Lebih khusus, dapat ditegaskan bahwa pelayanan konseling tidak lain adalah usaha untuk:
- Mengembangkan KES
- Menangani KES-T
4) Objektif artinya apa adanya, tanpa dilebih-lebihkan atau dikurangi; positif dan dinamis artinya terbuka untuk kondisi yang lebih baik dan berkembang ke depan.

0 comments:

Tuesday, August 2, 2011

Kehidupan ideal terwujudkan dengan KES


Konseling untuk Menjadi Pribadi yang Mandiri, Sukses

Secara lebih spesifik, pelayanan konseling tertuju kepada kondisi pribadi yang mandiri, sukses, dan berkehidupan efektif dalam kesehariannya. Kondisi-kondisi yang dimaksudkan itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan melalui pengembangan yang terarah, yaitu melalui pendidikan yang di dalamnya terdapat pelayanan konseling. Di samping itu,

pelayanan konseling sering kali dibutuhkan secara khusus untuk memperkuat atau bahkan merehabilitasi kondisi kemandirian, kesuksesan dan kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T). Mandiri dan Sukses Kemandirian merupakan kondisi pribadi yang telah mampu memperkembangkan pancadaya kemanusiaan bagi tegaknya hakikat manusia pada dirinya sendiri dalam bingkai dimensi kemanusiaan. Pancadaya, yaitu daya takwa, cipta, rasa, karsa dan karya telah berkembang dan terwujudkan sedemikian rupa sehingga ia menjadi individu yang menjunjung hakikat kemanusiaan (yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memanfaatkan kemampuan diri secara optimal, bermoral tinggi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam status dan kedudukannya, serta menepati kewajiban dan hak dasar diri sendiri dan orang lain), yang kesemuanya itu terlaksana dalam bingkai dimensi kemanusiaan (yaitu yang mendukung dan mengutamakan teraktualisasikannya kebenaran dan keluhuran, potensi diri dan adanya perbedaan dengan orang lain, komunikasi dan kebersamaan nilai dan moral, yang kesemuanya itu dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).
Untuk dapat menjadi mandiri dalam kondisi sebagaimana digambarkan di atas seseorang perlu:
- Memahami dan menerima diri sendiri secara objektif, poisitif da dinamis.4)
- Memahami dan menerima lingkungan secara objektif, positif, dan dinamis
- Mampu mengambil keputusan
- Mengarahkan diri
- Mewujudkan diri
Pribadi yang mandiri itu memiliki rasa percaya diri yang kuat dan akan mampu mengembangkan diri untuk meraih
sukses dalam kehidupannya. Untuk sukses, individu perlu mengaktifkan lima kunci berikut:
- Berkompetensi
- Berusaha
- Berdoa
- Bersyukur/ikhlas
- Konsisten
KES dan KES-T
Individu yang mandiri dan sukses dalam berkehidupan kesehariannya dapat menampilkan perilaku yang efektif untuk sebagian besar (diharapkan semua) sisi kehidupannya. Itulah yang dinamakan kehidupan efektif sehari-hari (KES), dari bangun tidur (di pagi hari), beraktivitas seharian, sampai dengan tidur lagi (di malam hari). Perilaku tidur itupun termasuk ke dalam KES. Perilaku KES itu mengandung di dalamnya:
- Tujuan
- Kompetensi
- Hasil
- Nilai dan moral
- Konteks
yang serasi, selaras dan seimbang dengan 15 unsur yang ada di dalam harkat dan martabat manusia (HMM)
Unsur-unsur HMM yaitu terdiri dari tiga komponen HMM yaitu sebagai berikut :
Hakikat Kemanusiaan, bahwa manusia sebagai makhluk yang:
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Paling sempurna dalam penciptaannya
- Paling tinggi derajatnya
- Khalifah di muka bumi
- Penyandang HAM
Dimensi Kemanusiaan :
- Dimensi kefitrahan : kesucian dan keluhuran
- Dimensi Keindividualan : potensi dan perbedaan
- Dimensi Kesosialan : komunikasi dan kebersamaan
- Dimensi Kesusilaan : nilai dan moral
- Dimensi Keberagamaan : iman dan takwa
Pancadaya Kemanusiaan :
- Daya Takwa
- Daya Cipta
- Daya Rasa
- Daya Karsa
- Daya Karya
Kehidupan ideal terwujudkan dengan KES sepenuhnya untuk mencapai kondisi kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kondisi ideal seperti itu tidak dengan sendirinya dapat tercapai, tanpa usaha dari manusia itu sendiri (baik dalam kategori individu maupun kelompok). Memang demikianlah ketetapan dari Sang Maha Pencipta. Kehidupan yang baik harus diupayakan. Kesejahteraan dan kebahagiaan harus diperjuangkan. Demikian pun sorga; harus diperjuangkan. Jika usaha atau perjuangan itu lemah atau tidak memadai, hasilnya adalah kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T), dengan ciri utama:
- Terhambat/terlambat/terhalang
- Terancam/tertindas
- Terugikan/terabaikan
- Terlanjur/terlalu
- Ternoda/terhina
yang semuanya itu adalah anti sejahtera, anti bahagia, dan anti sorga.
Uraian di atas memberikan arahan komprehensif tentang ke mana pelayanan konseling ditujukan, yaitu ke arah pribadi yang mandiri dan sukses demi terwujudnya kehidupan penuh KES dan terhindar dari KES-T. Lebih khusus, dapat ditegaskan bahwa pelayanan konseling tidak lain adalah usaha untuk:
- Mengembangkan KES
- Menangani KES-T
4) Objektif artinya apa adanya, tanpa dilebih-lebihkan atau dikurangi; positif dan dinamis artinya terbuka untuk kondisi yang lebih baik dan berkembang ke depan.

No comments: